Daftar Buku 2016

Woooh, tahun 2016 ini kayaknya tahun yang sangat cepat berlalu, tapi pengalaman yang didapat dan kejadian yang dialami sungguh awesome. Termasuk kenyataan bahwa diriku mampu membaca 30 buku dari target 24 buku tahun lalu.

Okey, mari kita lihat apa saja buku yang diriku baca tahun 2016:

  1. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism – Benedict Anderson (3/5)
  2. Hyperbole and a Half: Unfortunate Situations, Flawed Coping Mechanisms, Mayhem, and Other Things That Happened – Allie Brosh (4/5)
  3. The Other Boleyn Girl (The Tudor Court #2) – Philippa Gregory (4/5)
  4. Blaze – Richard Bachman (3/5)
  5. The Shadow Throne (The Shadow Campaigns #2) – Django Wexler (4/5)
  6. A Darker Shade of Magic (Shades of Magic #1) – V.E. Schwab (4/5)
  7. Full Catastrophe Living: Using the Wisdom of Your Body and Mind to Face Stress, Pain, and Illness – Jon Kabat-Zinn (4/5)
  8. Hyperion (Hyperion Cantos #1) – Dan Simmons (3/5)
  9. The Golem and the Djinni – Helene Wecker (4/5)
  10. Binti (Binti #1) – Nnedi Okorafor (2/5)
  11. Annihilation (Southern Reach #1) – Jeff VanderMeer (3/5)
  12. Authority (Southern Reach #2) – Jeff VanderMeer (3/5)
  13. Cryptonomicon – Neal Stephenson (4/5)
  14. Kehidupan setelah Kematian – M. Quraish Shihab (3/5)
  15. The Windup Girl – Paolo Bacigalupi (3/5)
  16. A Game of Thrones (A Song of Ice and Fire #1) – George R.R. Martin (3/5)
  17. Quicksilver (The Baroque Cycle #1) – Neal Stephenson (2/5)
  18. On Cats – Charles Bukowski (2/5)
  19. NOS4R2 – Joe Hill (4/5)
  20. Shades of Grey – Jasper Fforde (4/5)
  21. Hex – Thomas Olde Heuvelt (4/5)
  22. Envy of Angels (Sin du Jour #1) – Matt Wallace (3/5)
  23. The Devil You Know – K.J. Parker (3/5)
  24. Rendezvous with Rama (Rama #1) – Arthur C. Clarke (4/5)
  25. Otherbound – Corinne Duyvis (3/5)
  26. Harry Potter and the Cursed Child – John Tiffany (2/5)
  27. The Wise Man’s Fear (The Kingkiller Chronicle #2) – Patrick Rothfuss (4/5)
  28. Promise of Blood (The Powder Mage #1) – Brian McClellan (4/5)
  29. Critical Eleven – Ika Natassa (2/5)
  30. A Scanner Darkly – Philip K. Dick (1/5).

Dari list di atas:

  • Tahun ini diriku membaca buku ber-genre fantasi (F) dan science fiction (SF) sama banyaknya, masing-masing 33.3%. Sisanya nonfiksi 16.7% (diriku cukup heran dengan gedenya proporsi genre ini, diriku kan bukan penggemar nonfiksi), horor (6.7%), dan kemudian historical fiction, crime, dan romance masing-masing 3.3%. Tahun lalu diriku membaca 77% dari genre SF/F, lebih banyak dari tahun ini; tapi ini menunjukkan bahwa diriku berdiversifikasi sedikit bacaannya, which is good, sesuailah dengan resolusi tahun 2016. Kayaknya di tahun-tahun depan pun, genre SF/F yang kubaca akan selalu > 50%, mengingat sekarang diriku kalo beli buku banyakan dari rak SF/F doang.
  • Tahun ini, ada 2 buku bahasa Indonesia loh yang kubaca, salah satunya bisa kubaca karena diriku beli di Google Play Books, which is an awesome place untuk beli ebooks berbahasa Indonesia, setidaknya awesome buatku lah, yang lebih mengejar buku silat Kho Ping Hoo yang banyak bertebaran di sana, hihihih. Buku satunya lagi (Critical Eleven) kubeli waktu baru beberapa hari tiba kembali di Indonesia.
  • 43.3% buku yang dibaca adalah bagian dari seri, yang 62%-nya adalah buku nomor 1 dari seri-seri tersebut, dan 62% dari buku-buku nomor 1 ini ingin kubaca lanjutannya, bahkan untuk seri Southern Reach dan Powder Mage sudah atau sedang dibaca buku 2-nya. Khusus untuk seri Southern Reach, astaga, bukunya boring terutama buku 2, tapi premisnya bagus (dan ceritanya super creepy terutama di buku 1), makanya penasaran. Selain itu, seri ini katanya sedang dibuat filmnya. Seri Powder Mage adalah military fantasy, dan sejak membaca seri Shadow Campaigns (yang juga bergenre military fantasy), diriku sukaaaaaa subgenre ini. Powder Mage keren dengan cara yang berbeda dengan Shadow Campaigns, dan lebih brutal (which I like). Harga buku-bukunya mahal tapinya *nangis darah. Beberapa seri tidak ingin kubaca lanjutannya sesudah membaca buku 1, seperti misalnya Binti (God, buku ini begitu biasa, I don’t know what are all the fuss about this book in the SF/F world, menang award pula, huh!) dan seri Baroque Cycle (selesai baca buku 1-nya aja sudah sujud syukur. Stephenson can sidetrack so much, seperti di Cryptonomicon, tapi di sana masih tertahankan dan menarik nyanyahannya, tapi di Quicksilver? Hhhhh…).
  • Cuma 9 buku yang diriku miliki paperbook-nya, tentunya the military fantasy series plus serial fantasi super awesome Kingkiller Chronicles kudu punya buku benerannya, soalnya suka banget. Trus GoT 1, just because. Diriku gak gitu suka seri ini, tapi kok beli bukunya ya, entahlah. Sampe dobel-dobel belinya. Hex itu diriku bahagia banget belinya, karena ini 1 dari 2 buku (satunya Otherbound) yang merupakan karya asli orang Belanda. Should I mention here that the author of Hex is sooooo cute? 2 dari buku paper ini sudah kukasihkan/kujual, yaitu Otherbound (kukasihkan dengan berat hati karena buku yang dikirim ke rumah sudah segambreng) dan HarPot & Anak Terkutuk yang jelek banget itu, kujual via situs Marktplaats.
  • Sisanya kubaca dalam bentuk ebooks, ada yang kudapat dari Scribd (ebook & audiobook subscription), ada yang dari Google Play Books, ada yang dari kokoh, hihihihi. I am so proud of myself karena dari 30 buku, ada 20 buku yang kubaca dalam bentuk non-buku kertas! Peningkatan besar-besaran dari tahun lalu (8 dari 22 buku). Kurasa ini sebabnya diriku bisa membaca melebihi target tahun ini, karena gak perlu menggotong-gotong buku dulu untuk membaca dimana pun. Percaya atau tidak, diriku membaca semua ebooks ini di henpon dan di laptop, tidak di tablet (berat bawanya, secara 10 inci) ataupun ereader (gak punya). Oh ya, 3 di antara 20 buku non-kertas itu ku-“baca” sebagai audiobooks. Harus ditingkatkan nih jumlah audiobooks-nya tahun depan. Tapi sulit memang, soalnya diriku kalau cuma mendengar atau menonton, suka short attention span. Kalo lihat Youtube atau dengerin podcast, yang paling lama kan 1 jam-an lah ya, mampu-mampu aja konsen (in fact, tahun ini diriku tergila-gila dengerin podcast nih), tapi kalo disuruh dengerin audiobooks suka lupa kalo lagi dengerin, malah sambil buka-buka situs lain atau sambil mikirin hal lain.
  • 43.3% buku yang kubaca kukasi rating 4/5, not bad. Good choices, then. Sebagian besar pilihan benar ini karena diriku mengikuti pilihan bacaannya si Tiemen, dan dari rekomen temen-temen di grup SF Indonesia di Goodreads.
  • Worst book tahun ini bukunya Philip K. Dick, A Scanner Darkly. Selesai tepat sebelum detik terakhir menuju tahun baru 2017. Kayak baca tulisan orang mabok. Masih untung selesai, sih, apalagi ini salah satu buku challenge di Annual Read Challenge-nya grup SF Indonesia. Bukan berarti karya PKD jelek yah, karena sebelumnya diriku membaca 3 cerpennya, cukup suka.
  • 2 dari buku di list di atas sudah ada filmnya (The Other Boleyn Girl, belum nonton, kepingin lihat kayaknya nih; A Scanner Darkly, sudah nonton duluu, sudah lupa, tapi seingatku diriku suka filmnya), 3 sedang dibikin film (serial Southern Reach, excited!; dan Critical Eleven, not excited), 1 sudah ada TV series-nya (GoT, not interested to watch them), 1 sudah dibuat play-nya (atau tepatnya bukunya adalah script untuk play-nya, yaitu HarPot), dan 1 akan dibuat movie, TV series, dan musikal (tak lain dan tak bukan seri Kingkiller Chronicles, hype banget beritanya karena yang bikin adalah Lin-Manuel Miranda, yang bikin musik dan main di musikal Hamilton).

Pendeknya, diriku cukup puas dengan pencapaian tahun ini. Sibuk, tapi bacaan tetap banyak, showing that I am happy with my life.

Tahun 2017 diriku pledge 20 buku dulu, karena tahun ini kan diriku akan lulus, jadi bacaanku akan lebih banyak terdiri dari jurnal-jurnal ilmiah (*sigh) dan juga diriku harus settle down lagi balik ke pekerjaan, jadi mungkin waktu akan tersita ke sana. Tapi optimis tercapai!

See you di Daftar Buku 2017!

Leave a comment